Minggu, 19 Maret 2017

Skripsi itu yang penting selesai? #5 Skripsian

Balik ke Purwokerto, aku lanjutin skripsian karena uda di ACC pembimbing 1 sebelum ke Jakarta. Pas di pembimbing 2 yang juga dosen PA aku, yang tau proses aku dari semester 5. Beliau manggil aku suruh ngadap beliau secepatnya, aduh tuh jantung deg degan dah. Beliau bilang, sambil ngerentangin tangan kirinya dan menjadikan tangan kanannya seolah orang yang berjalan diatas tangan kiri sambil berucap, “shyta, kamu itu yaa. Sudah sampai sini” (sini itu maksudnya sudah setengah jalan, tepat dipergelangan siku) “tapi kamu kok jadi begini?” (begini itu beliau merentangkan tangannya jauh dari tangan kirinya) kalo sambil mraktekin ini, yang baca tau apa maksudnya.
Aku tersenyum simpul aja. “Shyta, kamu itu kalo mau ngukur kepatuhan, harusnya kamu pake teori compliance. Tapi disini, ga ada teori compliance.” “kamu kok bisa gini sih? Kamu tau ini tema s2? Ini konsep yang kamu pake konsep s2?” “iya bu.” “tapi kenapa kamu pake?” “diarahin bu.” “kamu merasa kesulitan?” “awalnya saat saya baca bukunya, setelah saya coba pahami lagi, saya mengerti maksudnya bu.” “yasudah karena sudah sejauh ini, pilihan kamu ada 2, kamu cari teori compliance atau kamu ganti judul.” Bzzzz ganti judul?  “nanti ibu coba bicarakan sama dospem 1 kamu.” Wahh ampuun berarti aku harus nunggu 1 minggu lagi. Karena dospem 1 aku lagi umroh.
Bezzz harinya pun tiba, aku uda dapat tuh teori compliance. Tinggal dibicarain aja maunya gimana? Bezzz uda deh, diomongin sama dua dosen, clear akhirnya. Tetap lanjut. Aku tinggal nambahin teori compliance, setelah itu aku semprop ditanggal 7 April 2015.
Aku cocok-cocokan jadwal sama 2 dospem dan punguji. Kata dospem aku yang pertama, “shyta, coba kamu tanya ica mau semprop jam berapa? Tapi di atas jam 12 siang” hah? Ica semprop? Serius ih, ga ada ngomong. “ica semprop bu?” “iya, kamu ga tau?” “mungkin ica belum ngomong bu.” Derr aku omelin ica, “ica, kamu mau semprop ga ngomong-ngomong” “iya ta, abis jadwalnya belum pasti. Tapi tanggal 7 sih.” “yaudah, kamu dulu atau aku dulu?” “kamu juga semprop?” “iyeee.” “aku dulu lah yaa.” “iyee.”
“bu, ica dulu jam setengah 1 katanya.”
Dospem 1: “berarti kamu jam 3 aja.” “iya bu.”
Dospem 2: “jam setengah 3 aja, saya ada acara sore.”
Penguji: “jam setengah 4 aja, jam 3 nabrak solat ashar.”
Nahloh. Bingung. Bezzz akhirnya dapat jadwal jam setengah 4.
Hari H tiba, ica presentasi proposal dia tentang human trafficking fokusnya sama anak buah kapal. Jadi seharian full belajar tentang human trafficking.
Setelah ica presentasi, tanya jawab selesai, komentator sudah berkomentar. Ica tutup sempropnya dengan salam. Dospem 1 aku langsung bilang “shyta, kamu siap skg?” ee buseeet. “iya bu siap. Tapi saya izin ke toilet dulu yaa.” “ya..ya boleh.”
Dan semprop ga sesuai jadwal. Eng ing eng.
Seperti yang biasa aku lakukan, aku baca bismillah 7 kali. Semprop pun di mulai. Aku buka dengan salam. Karena yang semprop 2 orang, itu ruang semprop berasa penuh, mana ada yang dadah dadah lagi di luar ruangan, bikin petjah fokus.
Intinya dari skripsi aku, aku berusaha ngebedain pencari suaka, imigran ilegal, people smuggling, dan human trafficking. Aku juga pake teori compliance untuk mengukur tingkat kepatuhan Australia, sedangkan konsep legalisasi untuk mengukur Lombok Treaty apakah hard law atau soft law dengan menggunakan 3 dimensi, yaitu obligasi, presisi, dan delegasi.
Kalau kamu pingin tau lebih tentang skripsi aku, kamu bisa email aku di yuesdollar.id@gmail.com atau akan aku jabarin sendiri apa isi tentang skripsi aku ditulisan selanjutnya yaa. Karena aku anggap skripsi aku adalah masterpiece, aku ga mau skripsi aku berlalu begitu aja tanpa ada manfaatnya untuk orang lain.
“Ups kalo boleh aku ungkapin, aku suka dimanfaatin dalam hal berbagi pengalaman. Aku suka cerita, aku suka ngobrol sambil minum secangkir teh hangat J
Alhamdulillah aku berasa lancar bet lancar presentasiin proposal aku. Aku langsung dapat pertanyaan dari teman kelas aku. Saking gagal fokusnya dan adrenalin aku belum tenang. Aku kira dia nanya, rupanya dia ngasi saran.
Okay. Saatnya penguji berkomentar. Aku lupa pasti ibunya ngomong apa. Tapi lumayan banyak yang harus diperbaiki. Kalo dospem 2 yang jadi moderator bilangnya begini, tapi sama anak-anak, “sebenarnya shyta, waktu presentasi over, harusnya 15 menit, dia lebih. Tapi saya ingin kalian belajar, bagaimana cara presentasi yang baik.”
Presentasi pun kelar. Sekitar beberapa jam aku ga liat hape, liat hape pas uda kelar semprop. Itu hape banyak yang sms, bbm, wa, line behhhh. Karena di luar dari jurusan aku, ga ada yang tau kalo aku semprop. Palingan yang ada disekitar ruang semprop ngeliat aku pakai baju hitam putih.
Aku balik ke kosan, cuma ganti baju, beres-beres, habis itu ke kampus lagi. Aku yang masih aktif organisasi, dipercaya di posisi yang strategis, tekanan dari banyak pihak, ngurusin hal-hal yang udah ga harus diurusin, apalagi mikirin hal-hal yang ga waktunya dipikirin. Aku lebih banyak mendedikasikan waktu aku buat orang lain dan suatu ruang. Tapi Alhamdulillah Allah masih menjaga kesehatan aku, tapi kalo aku uda sakit, demam, batuk, pilek, yaa penyakit dispenser kata aku mah. Aku ga bisa bangun, aku harus istirahat total.
Kalo ada yang bertanya? Gimana caranya bisa begitu? Jika kamu punya waktu luang, pikirkan hal terdekat dengan kamu apa yang bisa kamu kerjakan. Kalo waktunya makan, yaa makan. Kalo waktunya tidur, yaa tidur. Waktunya bersosialisasi, ya bersosialisasi. Jangan mencampurkan semuanya dalam satu waktu, kamu makan sambil ngerjain skripsi, itu ga ke pake buat aku.
Oiya, aku juga orang yang mudah ngajak makan siapapun, mau kenal waktu itu juga, mau kenal kemarin. Aku juga sangat mudah memulai pembicaraan tanpa harus berjabat tangan. Tapi aku sulit dalam mengingat nama dan wajah orang lain. Aku juga sulit bilang hi, hello secara langsung.
Yang paling sulit lagi buat aku, mengatakan “tidak.”

Saat aku ditawarin untuk menjabat di posisi strategis dalam organisasi politik kampus padahal aku harus skripsian, aku tetep aja ga bisa nolak. Itu Presiden sampai 3 kali datang ke aku. BerrrrBalik ke Purwokerto, aku lanjutin skripsian karena uda di ACC pembimbing 1 sebelum ke Jakarta. Pas di pembimbing 2 yang juga dosen PA aku, yang tau proses aku dari semester 5. Beliau manggil aku suruh ngadap beliau secepatnya, aduh tuh jantung deg degan dah. Beliau bilang, sambil ngerentangin tangan kirinya dan menjadikan tangan kanannya seolah orang yang berjalan diatas tangan kiri sambil berucap, “shyta, kamu itu yaa. Sudah sampai sini” (sini itu maksudnya sudah setengah jalan, tepat dipergelangan siku) “tapi kamu kok jadi begini?” (begini itu beliau merentangkan tangannya jauh dari tangan kirinya) kalo sambil mraktekin ini, yang baca tau apa maksudnya.
Aku tersenyum simpul aja. “Shyta, kamu itu kalo mau ngukur kepatuhan, harusnya kamu pake teori compliance. Tapi disini, ga ada teori compliance.” “kamu kok bisa gini sih? Kamu tau ini tema s2? Ini konsep yang kamu pake konsep s2?” “iya bu.” “tapi kenapa kamu pake?” “diarahin bu.” “kamu merasa kesulitan?” “awalnya saat saya baca bukunya, setelah saya coba pahami lagi, saya mengerti maksudnya bu.” “yasudah karena sudah sejauh ini, pilihan kamu ada 2, kamu cari teori compliance atau kamu ganti judul.” Bzzzz ganti judul?  “nanti ibu coba bicarakan sama dospem 1 kamu.” Wahh ampuun berarti aku harus nunggu 1 minggu lagi. Karena dospem 1 aku lagi umroh.
Bezzz harinya pun tiba, aku uda dapat tuh teori compliance. Tinggal dibicarain aja maunya gimana? Bezzz uda deh, diomongin sama dua dosen, clear akhirnya. Tetap lanjut. Aku tinggal nambahin teori compliance, setelah itu aku semprop ditanggal 7 April 2015.
Aku cocok-cocokan jadwal sama 2 dospem dan punguji. Kata dospem aku yang pertama, “shyta, coba kamu tanya ica mau semprop jam berapa? Tapi di atas jam 12 siang” hah? Ica semprop? Serius ih, ga ada ngomong. “ica semprop bu?” “iya, kamu ga tau?” “mungkin ica belum ngomong bu.” Derr aku omelin ica, “ica, kamu mau semprop ga ngomong-ngomong” “iya ta, abis jadwalnya belum pasti. Tapi tanggal 7 sih.” “yaudah, kamu dulu atau aku dulu?” “kamu juga semprop?” “iyeee.” “aku dulu lah yaa.” “iyee.”
“bu, ica dulu jam setengah 1 katanya.”
Dospem 1: “berarti kamu jam 3 aja.” “iya bu.”
Dospem 2: “jam setengah 3 aja, saya ada acara sore.”
Penguji: “jam setengah 4 aja, jam 3 nabrak solat ashar.”
Nahloh. Bingung. Bezzz akhirnya dapat jadwal jam setengah 4.
Hari H tiba, ica presentasi proposal dia tentang human trafficking fokusnya sama anak buah kapal. Jadi seharian full belajar tentang human trafficking.
Setelah ica presentasi, tanya jawab selesai, komentator sudah berkomentar. Ica tutup sempropnya dengan salam. Dospem 1 aku langsung bilang “shyta, kamu siap skg?” ee buseeet. “iya bu siap. Tapi saya izin ke toilet dulu yaa.” “ya..ya boleh.”
Dan semprop ga sesuai jadwal. Eng ing eng.
Seperti yang biasa aku lakukan, aku baca bismillah 7 kali. Semprop pun di mulai. Aku buka dengan salam. Karena yang semprop 2 orang, itu ruang semprop berasa penuh, mana ada yang dadah dadah lagi di luar ruangan, bikin petjah fokus.
Intinya dari skripsi aku, aku berusaha ngebedain pencari suaka, imigran ilegal, people smuggling, dan human trafficking. Aku juga pake teori compliance untuk mengukur tingkat kepatuhan Australia, sedangkan konsep legalisasi untuk mengukur Lombok Treaty apakah hard law atau soft law dengan menggunakan 3 dimensi, yaitu obligasi, presisi, dan delegasi.
Kalau kamu pingin tau lebih tentang skripsi aku, kamu bisa email aku di yuesdollar.id@gmail.com atau akan aku jabarin sendiri apa isi tentang skripsi aku ditulisan selanjutnya yaa. Karena aku anggap skripsi aku adalah masterpiece, aku ga mau skripsi aku berlalu begitu aja tanpa ada manfaatnya untuk orang lain.
“Ups kalo boleh aku ungkapin, aku suka dimanfaatin dalam hal berbagi pengalaman. Aku suka cerita, aku suka ngobrol sambil minum secangkir teh hangat J
Alhamdulillah aku berasa lancar bet lancar presentasiin proposal aku. Aku langsung dapat pertanyaan dari teman kelas aku. Saking gagal fokusnya dan adrenalin aku belum tenang. Aku kira dia nanya, rupanya dia ngasi saran.
Okay. Saatnya penguji berkomentar. Aku lupa pasti ibunya ngomong apa. Tapi lumayan banyak yang harus diperbaiki. Kalo dospem 2 yang jadi moderator bilangnya begini, tapi sama anak-anak, “sebenarnya shyta, waktu presentasi over, harusnya 15 menit, dia lebih. Tapi saya ingin kalian belajar, bagaimana cara presentasi yang baik.”
Presentasi pun kelar. Sekitar beberapa jam aku ga liat hape, liat hape pas uda kelar semprop. Itu hape banyak yang sms, bbm, wa, line behhhh. Karena di luar dari jurusan aku, ga ada yang tau kalo aku semprop. Palingan yang ada disekitar ruang semprop ngeliat aku pakai baju hitam putih.
Aku balik ke kosan, cuma ganti baju, beres-beres, habis itu ke kampus lagi. Aku yang masih aktif organisasi, dipercaya di posisi yang strategis, tekanan dari banyak pihak, ngurusin hal-hal yang udah ga harus diurusin, apalagi mikirin hal-hal yang ga waktunya dipikirin. Aku lebih banyak mendedikasikan waktu aku buat orang lain dan suatu ruang. Tapi Alhamdulillah Allah masih menjaga kesehatan aku, tapi kalo aku uda sakit, demam, batuk, pilek, yaa penyakit dispenser kata aku mah. Aku ga bisa bangun, aku harus istirahat total.
Kalo ada yang bertanya? Gimana caranya bisa begitu? Jika kamu punya waktu luang, pikirkan hal terdekat dengan kamu apa yang bisa kamu kerjakan. Kalo waktunya makan, yaa makan. Kalo waktunya tidur, yaa tidur. Waktunya bersosialisasi, ya bersosialisasi. Jangan mencampurkan semuanya dalam satu waktu, kamu makan sambil ngerjain skripsi, itu ga ke pake buat aku.
Oiya, aku juga orang yang mudah ngajak makan siapapun, mau kenal waktu itu juga, mau kenal kemarin. Aku juga sangat mudah memulai pembicaraan tanpa harus berjabat tangan. Tapi aku sulit dalam mengingat nama dan wajah orang lain. Aku juga sulit bilang hi, hello secara langsung.
Yang paling sulit lagi buat aku, mengatakan “tidak.”
Saat aku ditawarin untuk menjabat di posisi strategis dalam organisasi politik kampus padahal aku harus skripsian, aku tetep aja ga bisa nolak. Itu Presiden sampai 3 kali datang ke aku. Berrrr

Yuk dibaca lagi #6 Skripsian 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar