Balik ke
Purwokerto, aku lanjutin skripsian karena uda di ACC pembimbing 1 sebelum ke
Jakarta. Pas di pembimbing 2 yang juga dosen PA aku, yang tau proses aku dari
semester 5. Beliau manggil aku suruh ngadap beliau secepatnya, aduh tuh jantung
deg degan dah. Beliau bilang, sambil ngerentangin tangan kirinya dan menjadikan
tangan kanannya seolah orang yang berjalan diatas tangan kiri sambil berucap,
“shyta, kamu itu yaa. Sudah sampai sini” (sini itu maksudnya sudah setengah
jalan, tepat dipergelangan siku) “tapi kamu kok jadi begini?” (begini itu
beliau merentangkan tangannya jauh dari tangan kirinya) kalo sambil mraktekin
ini, yang baca tau apa maksudnya.
Aku
tersenyum simpul aja. “Shyta, kamu itu kalo mau ngukur kepatuhan, harusnya kamu
pake teori compliance. Tapi disini, ga ada teori compliance.” “kamu kok bisa
gini sih? Kamu tau ini tema s2? Ini konsep yang kamu pake konsep s2?” “iya bu.”
“tapi kenapa kamu pake?” “diarahin bu.” “kamu merasa kesulitan?” “awalnya saat
saya baca bukunya, setelah saya coba pahami lagi, saya mengerti maksudnya bu.”
“yasudah karena sudah sejauh ini, pilihan kamu ada 2, kamu cari teori
compliance atau kamu ganti judul.” Bzzzz ganti judul? “nanti ibu coba bicarakan sama dospem 1 kamu.”
Wahh ampuun berarti aku harus nunggu 1 minggu lagi. Karena dospem 1 aku lagi
umroh.
Bezzz
harinya pun tiba, aku uda dapat tuh teori compliance. Tinggal dibicarain aja
maunya gimana? Bezzz uda deh, diomongin sama dua dosen, clear akhirnya. Tetap
lanjut. Aku tinggal nambahin teori compliance, setelah itu aku semprop
ditanggal 7 April 2015.
Aku
cocok-cocokan jadwal sama 2 dospem dan punguji. Kata dospem aku yang pertama,
“shyta, coba kamu tanya ica mau semprop jam berapa? Tapi di atas jam 12 siang”
hah? Ica semprop? Serius ih, ga ada ngomong. “ica semprop bu?” “iya, kamu ga
tau?” “mungkin ica belum ngomong bu.” Derr aku omelin ica, “ica, kamu mau
semprop ga ngomong-ngomong” “iya ta, abis jadwalnya belum pasti. Tapi tanggal 7
sih.” “yaudah, kamu dulu atau aku dulu?” “kamu juga semprop?” “iyeee.” “aku
dulu lah yaa.” “iyee.”
“bu, ica
dulu jam setengah 1 katanya.”
Dospem 1:
“berarti kamu jam 3 aja.” “iya bu.”
Dospem 2:
“jam setengah 3 aja, saya ada acara sore.”
Penguji:
“jam setengah 4 aja, jam 3 nabrak solat ashar.”
Nahloh.
Bingung. Bezzz akhirnya dapat jadwal jam setengah 4.
Hari H
tiba, ica presentasi proposal dia tentang human trafficking fokusnya sama anak
buah kapal. Jadi seharian full belajar tentang human trafficking.
Setelah ica
presentasi, tanya jawab selesai, komentator sudah berkomentar. Ica tutup
sempropnya dengan salam. Dospem 1 aku langsung bilang “shyta, kamu siap skg?”
ee buseeet. “iya bu siap. Tapi saya izin ke toilet dulu yaa.” “ya..ya boleh.”
Dan semprop
ga sesuai jadwal. Eng ing eng.
Seperti
yang biasa aku lakukan, aku baca bismillah 7 kali. Semprop pun di mulai. Aku
buka dengan salam. Karena yang semprop 2 orang, itu ruang semprop berasa penuh,
mana ada yang dadah dadah lagi di luar ruangan, bikin petjah fokus.
Intinya
dari skripsi aku, aku berusaha ngebedain pencari suaka, imigran ilegal, people
smuggling, dan human trafficking. Aku juga pake teori compliance untuk mengukur
tingkat kepatuhan Australia, sedangkan konsep legalisasi untuk mengukur Lombok
Treaty apakah hard law atau soft law dengan menggunakan 3 dimensi, yaitu
obligasi, presisi, dan delegasi.
Kalau kamu
pingin tau lebih tentang skripsi aku, kamu bisa email aku di yuesdollar.id@gmail.com atau akan
aku jabarin sendiri apa isi tentang skripsi aku ditulisan selanjutnya yaa.
Karena aku anggap skripsi aku adalah masterpiece, aku ga mau skripsi aku
berlalu begitu aja tanpa ada manfaatnya untuk orang lain.
“Ups kalo
boleh aku ungkapin, aku suka dimanfaatin dalam hal berbagi pengalaman. Aku suka
cerita, aku suka ngobrol sambil minum secangkir teh hangat J”
Alhamdulillah
aku berasa lancar bet lancar presentasiin proposal aku. Aku langsung dapat pertanyaan
dari teman kelas aku. Saking gagal fokusnya dan adrenalin aku belum tenang. Aku
kira dia nanya, rupanya dia ngasi saran.
Okay.
Saatnya penguji berkomentar. Aku lupa pasti ibunya ngomong apa. Tapi lumayan
banyak yang harus diperbaiki. Kalo dospem 2 yang jadi moderator bilangnya
begini, tapi sama anak-anak, “sebenarnya shyta, waktu presentasi over, harusnya
15 menit, dia lebih. Tapi saya ingin kalian belajar, bagaimana cara presentasi
yang baik.”
Presentasi
pun kelar. Sekitar beberapa jam aku ga liat hape, liat hape pas uda kelar
semprop. Itu hape banyak yang sms, bbm, wa, line behhhh. Karena di luar dari
jurusan aku, ga ada yang tau kalo aku semprop. Palingan yang ada disekitar
ruang semprop ngeliat aku pakai baju hitam putih.
Aku balik
ke kosan, cuma ganti baju, beres-beres, habis itu ke kampus lagi. Aku yang
masih aktif organisasi, dipercaya di posisi yang strategis, tekanan dari banyak
pihak, ngurusin hal-hal yang udah ga harus diurusin, apalagi mikirin hal-hal
yang ga waktunya dipikirin. Aku lebih banyak mendedikasikan waktu aku buat
orang lain dan suatu ruang. Tapi Alhamdulillah Allah masih menjaga kesehatan
aku, tapi kalo aku uda sakit, demam, batuk, pilek, yaa penyakit dispenser kata
aku mah. Aku ga bisa bangun, aku harus istirahat total.
Kalo ada
yang bertanya? Gimana caranya bisa begitu? Jika kamu punya waktu luang,
pikirkan hal terdekat dengan kamu apa yang bisa kamu kerjakan. Kalo waktunya
makan, yaa makan. Kalo waktunya tidur, yaa tidur. Waktunya bersosialisasi, ya
bersosialisasi. Jangan mencampurkan semuanya dalam satu waktu, kamu makan
sambil ngerjain skripsi, itu ga ke pake buat aku.
Oiya, aku
juga orang yang mudah ngajak makan siapapun, mau kenal waktu itu juga, mau
kenal kemarin. Aku juga sangat mudah memulai pembicaraan tanpa harus berjabat
tangan. Tapi aku sulit dalam mengingat nama dan wajah orang lain. Aku juga
sulit bilang hi, hello secara langsung.
Yang paling
sulit lagi buat aku, mengatakan “tidak.”
Saat aku
ditawarin untuk menjabat di posisi strategis dalam organisasi politik kampus
padahal aku harus skripsian, aku tetep aja ga bisa nolak. Itu Presiden sampai 3
kali datang ke aku. BerrrrBalik ke
Purwokerto, aku lanjutin skripsian karena uda di ACC pembimbing 1 sebelum ke
Jakarta. Pas di pembimbing 2 yang juga dosen PA aku, yang tau proses aku dari
semester 5. Beliau manggil aku suruh ngadap beliau secepatnya, aduh tuh jantung
deg degan dah. Beliau bilang, sambil ngerentangin tangan kirinya dan menjadikan
tangan kanannya seolah orang yang berjalan diatas tangan kiri sambil berucap,
“shyta, kamu itu yaa. Sudah sampai sini” (sini itu maksudnya sudah setengah
jalan, tepat dipergelangan siku) “tapi kamu kok jadi begini?” (begini itu
beliau merentangkan tangannya jauh dari tangan kirinya) kalo sambil mraktekin
ini, yang baca tau apa maksudnya.
Aku
tersenyum simpul aja. “Shyta, kamu itu kalo mau ngukur kepatuhan, harusnya kamu
pake teori compliance. Tapi disini, ga ada teori compliance.” “kamu kok bisa
gini sih? Kamu tau ini tema s2? Ini konsep yang kamu pake konsep s2?” “iya bu.”
“tapi kenapa kamu pake?” “diarahin bu.” “kamu merasa kesulitan?” “awalnya saat
saya baca bukunya, setelah saya coba pahami lagi, saya mengerti maksudnya bu.”
“yasudah karena sudah sejauh ini, pilihan kamu ada 2, kamu cari teori
compliance atau kamu ganti judul.” Bzzzz ganti judul? “nanti ibu coba bicarakan sama dospem 1 kamu.”
Wahh ampuun berarti aku harus nunggu 1 minggu lagi. Karena dospem 1 aku lagi
umroh.
Bezzz
harinya pun tiba, aku uda dapat tuh teori compliance. Tinggal dibicarain aja
maunya gimana? Bezzz uda deh, diomongin sama dua dosen, clear akhirnya. Tetap
lanjut. Aku tinggal nambahin teori compliance, setelah itu aku semprop
ditanggal 7 April 2015.
Aku
cocok-cocokan jadwal sama 2 dospem dan punguji. Kata dospem aku yang pertama,
“shyta, coba kamu tanya ica mau semprop jam berapa? Tapi di atas jam 12 siang”
hah? Ica semprop? Serius ih, ga ada ngomong. “ica semprop bu?” “iya, kamu ga
tau?” “mungkin ica belum ngomong bu.” Derr aku omelin ica, “ica, kamu mau
semprop ga ngomong-ngomong” “iya ta, abis jadwalnya belum pasti. Tapi tanggal 7
sih.” “yaudah, kamu dulu atau aku dulu?” “kamu juga semprop?” “iyeee.” “aku
dulu lah yaa.” “iyee.”
“bu, ica
dulu jam setengah 1 katanya.”
Dospem 1:
“berarti kamu jam 3 aja.” “iya bu.”
Dospem 2:
“jam setengah 3 aja, saya ada acara sore.”
Penguji:
“jam setengah 4 aja, jam 3 nabrak solat ashar.”
Nahloh.
Bingung. Bezzz akhirnya dapat jadwal jam setengah 4.
Hari H
tiba, ica presentasi proposal dia tentang human trafficking fokusnya sama anak
buah kapal. Jadi seharian full belajar tentang human trafficking.
Setelah ica
presentasi, tanya jawab selesai, komentator sudah berkomentar. Ica tutup
sempropnya dengan salam. Dospem 1 aku langsung bilang “shyta, kamu siap skg?”
ee buseeet. “iya bu siap. Tapi saya izin ke toilet dulu yaa.” “ya..ya boleh.”
Dan semprop
ga sesuai jadwal. Eng ing eng.
Seperti
yang biasa aku lakukan, aku baca bismillah 7 kali. Semprop pun di mulai. Aku
buka dengan salam. Karena yang semprop 2 orang, itu ruang semprop berasa penuh,
mana ada yang dadah dadah lagi di luar ruangan, bikin petjah fokus.
Intinya
dari skripsi aku, aku berusaha ngebedain pencari suaka, imigran ilegal, people
smuggling, dan human trafficking. Aku juga pake teori compliance untuk mengukur
tingkat kepatuhan Australia, sedangkan konsep legalisasi untuk mengukur Lombok
Treaty apakah hard law atau soft law dengan menggunakan 3 dimensi, yaitu
obligasi, presisi, dan delegasi.
Kalau kamu
pingin tau lebih tentang skripsi aku, kamu bisa email aku di yuesdollar.id@gmail.com atau akan
aku jabarin sendiri apa isi tentang skripsi aku ditulisan selanjutnya yaa.
Karena aku anggap skripsi aku adalah masterpiece, aku ga mau skripsi aku
berlalu begitu aja tanpa ada manfaatnya untuk orang lain.
“Ups kalo
boleh aku ungkapin, aku suka dimanfaatin dalam hal berbagi pengalaman. Aku suka
cerita, aku suka ngobrol sambil minum secangkir teh hangat J”
Alhamdulillah
aku berasa lancar bet lancar presentasiin proposal aku. Aku langsung dapat pertanyaan
dari teman kelas aku. Saking gagal fokusnya dan adrenalin aku belum tenang. Aku
kira dia nanya, rupanya dia ngasi saran.
Okay.
Saatnya penguji berkomentar. Aku lupa pasti ibunya ngomong apa. Tapi lumayan
banyak yang harus diperbaiki. Kalo dospem 2 yang jadi moderator bilangnya
begini, tapi sama anak-anak, “sebenarnya shyta, waktu presentasi over, harusnya
15 menit, dia lebih. Tapi saya ingin kalian belajar, bagaimana cara presentasi
yang baik.”
Presentasi
pun kelar. Sekitar beberapa jam aku ga liat hape, liat hape pas uda kelar
semprop. Itu hape banyak yang sms, bbm, wa, line behhhh. Karena di luar dari
jurusan aku, ga ada yang tau kalo aku semprop. Palingan yang ada disekitar
ruang semprop ngeliat aku pakai baju hitam putih.
Aku balik
ke kosan, cuma ganti baju, beres-beres, habis itu ke kampus lagi. Aku yang
masih aktif organisasi, dipercaya di posisi yang strategis, tekanan dari banyak
pihak, ngurusin hal-hal yang udah ga harus diurusin, apalagi mikirin hal-hal
yang ga waktunya dipikirin. Aku lebih banyak mendedikasikan waktu aku buat
orang lain dan suatu ruang. Tapi Alhamdulillah Allah masih menjaga kesehatan
aku, tapi kalo aku uda sakit, demam, batuk, pilek, yaa penyakit dispenser kata
aku mah. Aku ga bisa bangun, aku harus istirahat total.
Kalo ada
yang bertanya? Gimana caranya bisa begitu? Jika kamu punya waktu luang,
pikirkan hal terdekat dengan kamu apa yang bisa kamu kerjakan. Kalo waktunya
makan, yaa makan. Kalo waktunya tidur, yaa tidur. Waktunya bersosialisasi, ya
bersosialisasi. Jangan mencampurkan semuanya dalam satu waktu, kamu makan
sambil ngerjain skripsi, itu ga ke pake buat aku.
Oiya, aku
juga orang yang mudah ngajak makan siapapun, mau kenal waktu itu juga, mau
kenal kemarin. Aku juga sangat mudah memulai pembicaraan tanpa harus berjabat
tangan. Tapi aku sulit dalam mengingat nama dan wajah orang lain. Aku juga
sulit bilang hi, hello secara langsung.
Yang paling
sulit lagi buat aku, mengatakan “tidak.”
Saat aku
ditawarin untuk menjabat di posisi strategis dalam organisasi politik kampus
padahal aku harus skripsian, aku tetep aja ga bisa nolak. Itu Presiden sampai 3
kali datang ke aku. Berrrr
Yuk dibaca lagi #6 Skripsian