Rabu, 15 November 2017

Review Elfast Kampung Inggris: Pengalaman IELTS Camp di ELFAST

Ini program ke-dua yang aku ambil di ELFAST.

Di IELTS Camp, ada empat tentor, Mr.Saifudin mengajar Reading, Mr.Aldi mengajar listening dan vocabulary, dan Mr.Musa mengajar writing, nah yang paling hitz se ELFAST Mr. Miftah yang ngajarin kita Speaking for IELTS.

IELTS Camp di ELFAST, menurut aku bagus, khususnya reading dan speaking. Aku bener-bener ngimprove di dua test ini. Aku tau salah dan benarnya dimana, yang terpenting aku tau aku harus memperbaikinya dititik mana, dimana kekurangan aku. Kalo untuk listening, please ini yang penting banget. Harus dibiasakan menonton film british, dengerin lagu cepet, kalo bisa ditulis. Kalo untuk writing, aku lebih nyaranin ambil private, karena lebih ngebantu aja. Soalnya aku private haha
Untuk jadwal kelas, Vocabulary for IELTS pukul 05.00-06.00, reading class 07.00-08.30, listening 08.30-10.00, speaking class 14.30-16.00, dan writing class 18.30-20.00.

Untuk Reading diajar sama Mr. Saifudin. Menurut aku, Dia cerdas banget. Dia ga hanya ngajar Reading di IELTS, tapi dia juga pernah ngajar grammar dan speaking, bahkan dia sekarang juga ngajar TOEFL. Pokoknya tepuk tangan sambil berdiri buat Mr. Saifudin. Bener banget kalo belajar dari dia, ga hanya tricks dan tips gimana cara jawab soal reading, tapi juga pengalaman hidup dia patut dijadiin bahan pembelajaran. Rasanya aku pingin nulis sendiri nih tentang  Mr.Saifudin dari sudut pandang aku. Aku pesan buat Mr. Saifudin, jangan lupa menulis, agar tidak hilang di masyarakat.

Menurut aku, Mr. Aldi okay juga. Emang listening punya tantangan sendiri, kita ga bisa ngomong kalo kita ga improve atau improve kalo kita ga membiasakan untuk nonton film british dan lain-lain yang bisa mendukung kita ngejawab soal listening di IELTS, karena ini berhubungan langsung sama indera pendengaran kita dan kecepatan menulis. Kalo reading masihlah bisa pake tricks and tips, yang penting kata Mr.Saifudin kita bisa menemukan lokasi keyword dan sinonim vocabulary, tapi dari semua soal IELTS, satu syarat aja kalo kisaran score kita antara 5-6. “Kita harus banyak latihan dan praktek untuk ngerjain soal.”

Kalo Mr.Musa, bagus. Dia lebih pas kalo ngajarnya face to face mungkin yaa, soalnya aku semenjak private sama Miss Iis, aku jarang masuk kelas Mr.Musa, karena jamnya malam dan uda ga fokus haha aku uda mikirin yang lain, kayak praktek sendiri ngerjain soal IELTS. Jadi silahkan review sendiri saat ngambil kelas IELTS Camp di ELFAST ya.

Nah Mr.Miftah ini yang ngajar speaking di IELTS Camp. Menurut aku, Mr.Miftah bagus banget. Dia lucuuu abis, buat kita ketawa ngeliat mimiknya. Kelasnya jadi ga ngebosenin. Orangnya juga nyantai aja haha. Dia bisa meyakinkan kita untuk terus ngomong dalam Bahasa Inggris, mengatur alur ngomong kita, ngasi saran yang bermanfaat banget, dia tau kekurangan dan kelebihan kita, yang mana harus diperbaiki, tapi ga ngejatuhin kita, karena proses speaking test nya face to face gitukan yaa, jadi kita langsung tau kelemahan kita dimana, salahnya kita dimana, yang butuh perbaikan dimana? Kalo kita bagusnya disini, kita harus mempertahankan itu.

Saran aku:
Untuk listening latihlah indera pendengaran kamu yaa.. udah itu aja.. aku juga butuh perjuangan untuk hal ini.. semangat pokoknya..

Untuk reading, yang terpenting kita tau jenis soalnya apa, dengan begitu kita tau jawabnya menggunakan cara yang mana. Baca soal dulu yaa guys, tentukan keywordnya, perhatikan imply atau sinonim, baru nemuin lokasi jawaban. Ketepatan lokasi sangat penting, karena jawabannya ga jauh dari lokasi. Semua tergantung jenis soalnya yaa, guys.
Untuk writing, struktur penulisannya sama kayak speaking. Kita harus bisa membuat main idea, alasan, contoh, dan additional contoh. Simplenya gitu. Ini bener-bener butuh latihan dan butuh banget orang lain yang ngerti writing IELTS.

Untuk speaking,
Part 1, bener-bener fokusnya di kamu, ceritanya yaa tentang kamu aja. kalo kamu suka, yaa bilang suka, kalo ga, yaa ga. Ada sih yang bilang begitu, ada juga ga perlu jujur-jujur amat, tapi tantangannya, kalo ga jujur, akan sulit menemukan jawaban yang pas, cenderung ngebuat-buat dan membuat ide kamu berantakan. Saran aku, yang penting “FOKUS DI KITA-NYA.”
Part 2, kita sebaiknya buat kerangka dari setiap pertanyaan untuk membantu kita menjawab secara terstruktur seperti alur cerita yang mengalir.
Part 3, kita harus lebih fokus, karena biasa pertanyaannya lebih beragam, bisa agree dan disagree atau salah satunya, bisa tentang pemikiran kita akan sesuatu yang lebih general, bisa yang ditanya bagaimana orang lain, bukan kamu. Saran aku, kita harus bisa ngomong mencakup jawaban dari pertanyaan, alasan dan contoh alhamdulillah kalo kita bisa kasih tambahan contoh.

Nah, itu sih yang aku dapetin selama aku IELTS Preparation dengan nama Program IELTS Camp di ELFAST.

Mungkin akan berbeda pengalamannya, sistemnya ketika kamu mengambil grammar dan IELTS Camp di ELFAST. Karena dengan penuh kesadaran bahwa ilmu itu selalu berkembang dan sistem setiap waktu butuh perbaikan. Karena setiap dari kita belajar, belajar dari proses, belajar dari kesalahan, belajar dari kegagalan. Semua itu di nilai dari seberapa besar hati kita menerima ilmu baru, menerima keadaan yang cenderung berubah. Sebelum belajar hal baru, pastikan kita siap menerima hal tersebut, rasa malasnya, egonya, disingkirkan dulu atau paling ga, kita sadar, kita datang buat belajar, bukan mengasingkan diri dari kenyataan yang ga bisa kita terima, sehingga kita kabur ke suatu peradaban yang kita sendiri gatau kita akan dapat apa kalo kita membawa hal negatif saat kita menuntut ilmu.

Mencoba positif itu ga salah kok, mudah percaya sama orang juga ga salah. Apalagi menerima orang baru dalam hidup kita. Sama halnya, ketika seseorang ceramah panjang lebar di depan kita, kita sebaiknya menjaga pemikiran dan perspektif kita terhadap orang tersebut. Agar apa yang dia sampaikan ke kita, menjadi keberkahan buat kita. Intinya, kita harus lebih bijaksana dalam melihat, mendengar, dan mengatakan sesuatu. Banyak orang datang ke Kampung Inggris dengan niat yang berbeda-beda. Saran aku, maka bijaksanalah.. bijaksana terhadap orang lain, terhadap keadaan dan waktu. manfaatkan waktumu, karena dia tak akan kembali..
Salam,
Uray Shyta Damayanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar